Proyek tambal sulam meninggalkan lubang yang ternganga dan siap menjemput maut bagi pengguna jalan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Indrapura Kecamatan Air Putih hingga ke Lima Puluh.
Pengendara yang melintasi Jalinsum di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, mengeluhkan lubang-lubang berbahaya yang muncul akibat proyek tambal sulam jalan.
Lubang-lubang tersebut dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama saat malam hari ketika pencahayaan sangat minim.
Proyek preservasi jalan nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia sejak beberapa pekan terakhir ini bertujuan memperbaiki ruas jalan yang mulai rusak.
Dengan pagu anggaran sekitar Rp3,6 miliar, perawatan dilakukan dengan metode tambal sulam. Namun, sebelum dilakukan penambalan, aspal jalan terlebih dahulu dikorek, menyebabkan lubang sedalam 10 hingga 15 sentimeter di sejumlah titik.
Ironisnya, lubang-lubang ini kerap dibiarkan terbuka selama berhari-hari, bahkan lebih dari satu pekan, tanpa adanya rambu peringatan. Hal ini memaksa pengendara melakukan pengereman mendadak atau berpindah jalur secara tiba-tiba, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
“Saya harap lubang-lubang ini segera ditambal. Jangan sampai ada korban lagi seperti dua mahasiswa asal Medan yang meninggal dunia karena kecelakaan saat menghindari lubang,” ungkap Mustafa, salah seorang pengendara yang ditemui di lokasi.
Untuk itu, para pengendara yang melintasi Jalinsum Batu Bara dihimbau agar lebih berhati-hati, mengurangi kecepatan, serta menjaga jarak aman, khususnya saat melintasi area proyek tambal sulam. (Pelka)