Diduga Oknum Petugas Lapas Labuhan Ruku Fasilitasi Pengunjung dan Terjadi Penganiayaan

 



Batu Bara, Kualatanjung Pos

Kasus pemukulan tahanan oleh pengunjung yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Labuhan Ruku, Batu Bara menjadi geger. Pihak keluarga korban tidak terima dan menempuh jalur hukum, diduga oknum petugas LP fasilitasi sehingga terjadi penganiayaan.


Kalapas Kelas II Labuhan Ruku, Soetopo Berutu sangat kesal dengan peristiwa tersebut. Kamis (9/10/2025).


"Kita masih mendalami peristiwa pemukulan dan sangat kita kesalkan hal ini terjadi. Tentunya kalau terbukti petugas melakukan kesalahan akan diberi sangsi" tegas Kalapas.


Keluarga tahanan Muhammad Rizki, melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Labuhan Ruku.


Fahri, Abang korban mengaku laporan tersebut telah resmi dikeluarkan oleh Polsek Labuhanruku dengan nomor STPL/B/216/X/2025/SPKT/Sek. L Ruku/Res. B. Bara/POLDA SUMUT.


Fahri sangat menyayangkan kejadian pemukulan tersebut dapat terjadi didalam wilayah lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang harusnya membina warga yang memiliki masalah hukum.


"Kami pihak keluarga telah membuat laporan ke Polsek Labuhan Ruku. Kami melaporkan perbuatan pemukulan yang dilakukan oleh pengunjung di lembaga pemasyarakatan Labuhanruku," kata Fahri.


Dijelaskannya, kronologi pemukulan tersebut terjadi pada Selasa (7/10/2025) siang. Dimana, pelaku RD alias KW berkunjung ke Lapas.


"Jadi pelaku datang kesitu bisa masuk secara bypass langsung tanpa prosedur datang menjumpai adik kami Rezeki. Jadi setelah dipanggil ke ruangan Karupam, disitulah terjadi penyerangan," ujar Fahri.


Katanya, adiknya tersebut mengalami luka dibagian wajah, mata, hidung, hingga bibir. Bahkan, menurutnya ada terjadi pengancaman yang dilakukan pelaku untuk menghabisi istri korban.


"Istri dan anak korban juga diancam akan dibunuh, akan dihabisi. Sementara, kita tahu adik kami sedang berada didalam lapas, istri dan anaknya diluar. Kami khawatir ini menjadi membahayakan," ungkapnya.


Sehingga keluarga berharap pelaku dapat segera diamankan agar tidak membahayakan korban dan keluarganya.


"Kami juga berharap ada evaluasi di Lapas Labuhan Ruku, kenapa bisa ada pemukulan tersebut. Karena setau saya kalau lapas ini prosedurnya ketat dalam kunjungan," ujarnya


Muhammad Rezeki saat diwawancarai, mengaku dirinya dianiaya oleh pengunjung berinisial RD alias KW.


"Kejadiannya awalnya saya dipanggil ada yang mau datang menjumpai saya. Kami jumpa di ruang kepala regu pengamanan. Putra selaku kepala regu, membawa RD menjumpai saya diruangannya," ujar Rizeki saat dijumpai di Lapas Klas IIA Labuhanruku, Rabu (8/10/2025).


Lanjutnya, RD alias KW yang datang meminta agar Rezeki bertanggungjawab atas kasus penipuan yang diduga dialaminya.


"Saya memang pernah memfasilitasi dia membeli sepeda motor. Saya langsung jumpakan dia dengan penjual. Gataunya, si penjual itu menipu kami," ungkapnya.


Tak puas dengan penjelasan Rizki, KW langsung menjotos wajah korban hingga mengalami luka pada bagian mata, hidung, dan bibir bagian bawah.


"Tak hanya dipukul, dia juga mengancam anak dan istri saya. Dibilangnya akan membuat istri dan anak saya sengsara. Bahkan, dia mengancam akan menbunuh istri saya kalau uang itu tidak dibayar," ungkapnya.


Pengunjung berinisial KW tersebut diduga masuk tanpa menggunakan prosedur kunjungan yang terkesan dispesialkan oleh pihak lapas.


Putra Damanik tidak menampik hal tersebut, dan membenarkan KW masuk tanpa adanya prosedur pendaftaran kunjungan.


"Karena kenal, dan pernah warga binaan kami, anggota memanggil saya ada tamu. Yasudah saya pikir biasa saja, saya izinkan masuk. Karena diruang kunjungan ramai, saya suruh mereka bertemu di ruangan Karupam," kata Putra Damanik 


Kata Putra, dirinya tidak tahu kejadian tersebut akan terjadi hingga pemukulan terhadap tahanan Polres Asahan itu.


"Saya juga tidak menduga, karena saya pikir mereka ini berteman. Pemukulan tersebut kami tidak tau, karena tahanan ini tidak bercerita ke kami," pungkasnya.


Sementara itu masih terlihat luka di wajah korban Riski masih memerah dan kini masih meninggalkan bekas luka persis dibagian batang hidung. (Pelka)

Lebih baru Lebih lama